Menabung Energi Positif Dengan Berbuat Baik
Perbuatan yang baik adalah perbuatan yang dilakukan bukan untuk mendapatkan pujian duniawi maupun karena menginginkan sesuatu atau hanya karena sekedar ingin kita dikatakan sebagai orang yang baik. Tapi perbuatan yang baik adalah sebuah sikap dalam melakukan sesuatu yang didasari oleh kecintaan kepada Allah SWT. Dalam salah satu firman, manusia dianjurkan untuk selalu berbuat baik, dimana dalam firman tersebut berbunyi “berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”, (Surat Al Qashas:77). Sesuatu tidak pantas disebut sebagai perbuatan baik kalau dalam niat kita melakukan sesuatu karena dilandasi oleh sikap tertentu yang dilandasi oleh adanya keinginan-keinginan lain. Di sebagaian besar masyarakat sudah memanipulasi dan membiaskan perbuatan baik ini untuk kepentingan tertentu.
Kalau memang ingin berbuat baik, berbuat baiklah karena memang kita menginginkan untuk melakukan perbuatan itu, bukan melakukan perbuatan baik hanya karena kita menginginkan sesuatu dibalik setiap perbuatan yang kita lakukan. Dalam hal ini saya sepakat dengan konsep ichsan yang di kemukakan oleh Ari Ginanjar Agustian dalam bukunya ESQ Power bahwa pada tingkatan ichsan ini manusia sudah bertindak bukan lagi didasari oleh motif untuk memperoleh sesuatu yang sifatnya duniawi, tapi pada tingkatan ichsan ini orang sudah tidak peduli lagi dengan hal-hal yang sifatnya kepentingan dunia karena mereka sudah menempatkan kepentingan mereka dalam setiap perbuatan baiknya karena didasari oleh kecintaan mereka kepada Allah SWT. Mereka menolong orang lain bukan lagi di dasari oleh keinginan balas budi dari orang yang di tolong tapi mereka hanya mengharapkan bantuan dari Allah SWT.
Berbeda dengan konsep ESQ Power dari Ari Ginanjar Agustian, konsep dalam kubik leader ship justeru membagi energy dalam perbuatan baik menjadi dua yaitu energy positif dan energy negative dengan pendekatan tabungan. Dalam konsep kubik leader ship ini menganggap bahwa ketika kita melakukan perbuatan baik sama halnya dengan kita menabung energy positif dan semakin banyak perbuatan baik yang kita lakukan maka energy positif kita makin menggelembung, begitu juga sebaliknya. Setiap perbuatan buruk yang kita lakukan akan menjadi tabungan energy negative kita. Sehubungan dengan konsep tabungan energy positif dan negative ini, Allah dalam sebuah firmannya mengatakan bahwa setiap orang akan mendapatkan imbalan dari setiap perbuatan yang dilakukan baik ataupun buruk, bahkan sekecil zarahpun perbuatan yang kita lakukan Allah pasti memberikan apa yang telah kita lakukan.
Setiap tabungan energy positif maupun energy negative sebagaimana firman diatas berarti bahwa Allah akan mencairkan setiap tabungan perbuatan yang kita tabung, entah pencairannya di akhirat nanti atau langsung dicairkan di dunia. Sebuah kisah sebagai contoh tentang pencairan tabungan didunia dalam catatan ini saya ingin mengisahakan tentang seorang gadis kelaparan yang meminta makan kepada seorang ibu dan ibu tersebut memberi gadis tersebut sepotong roti dan segelas susu. Hari berlalu hingga suatu hari ibu tersebut jatuh sakit dan dia divonis harus menjalani operasi yang biayanya cukup mahal dan ibu tersebut tidak memiliki keuangan yang cukup untuk biaya operasi tersebut. Setelah operasi dilakukan, ibu tersebut kebingungan dimana dia akan mengambil uang untuk biaya tersebut, ditengah kagalauan memikirkan biaya operasi tersebut seorang suster memberi sepucuk surat kepada ibu tersebut. Isi suratnya singkat, padat dan jelas tapi tulisan itu membuat mata sang ibu mengkristal oleh butiran air mata haru. Isi suratnya berbunyi biayanya sudah lunas dibayar dengan segelas susu dan sepotong roti. Ternyata dokter yang mengangani dan mengoperasi sang ibu adalah seorang gadis kelaparan yang pernah ia bantu. Namun tidak selamanya orang kita bantu akan membantu kita seperti kisah diatas, kadang balasan energy positif yang kita tabung bisa dicairkan lewat bantuan orang yang belum pernah kita bantu.
Salah satu manfaat dari ribuan manfaat berbuat baik ini ditulis dalam sebuah majalah science asal Amerika menyebutkan bahwa berbuat baik memberi manfaat bagi kesehatan tubuh seseorang. Oleh seorang psikolog dari The University of Michigan menemukan rahasia besar ini. Dalam risetnya yang berlangsung selama lima tahun, para ilmuwan meneliti 423 pasangan suami isteri berusia lanjut. Dalam proses penelitian yang berlangsung selama beberapa tahun ini, ada 134 objek penelitian yang meninggal dunia. Para peneliti menemukan, efek dari bantuan yang diperoleh dari orang lain hanya menimbulkan perubahan yang sangat kecil terhadap rasio kematian pribadi.
Tetapi yang membuat orang terkejut ialah, ternyata memberikan bantuan kepada orang lain sungguh bermanfaat bagi diri sendiri. Di luar faktor umur, jenis kelamin, kondisi tubuh, kondisi jiwa serta tingkatan sosial-ekonomi, peneliti menemukan, memberi bantuan “bidang materi” pada orang lain akan menurunkan rasio penyebab kematian 42%, sedangkan memberi dukungan moril kepada orang lain pun dapat menekan tingkat kematian menjadi 30%. Terhadap hasil penelitian ini, Toni Antonucci seorang psikolog dari Universitas Michigan berkomentar bahwa “kita jelas telah mengabaikan pentingnya faktor berbuat kebaikan itu”. Salah seorang peneliti yang bernama Stephanie L. Brown menyatakan, “tampaknya jika kita ingin bertambah umur panjang, tiada salahnya kita coba membantu dan memberi perhatian pada orang lain”.
Setiap perbuatan-perbuatan yang kita lakukan pasti akan dicairkan, istilah yang populer dalam masyarakat untuk hal ini adalah apa yang di istilahkan dengan sebutan karma. Dimana ketika kita melakukan perbuatan, baik atau buruk maka kita juga akan memperoleh perbuatan yang setimpal dengan apa yang telah kita lakukan. Dan Allah tidak akan pernah salah dan keliru dalam mencairkan setiap tabungan perbuatan baik setiap orang. Kalau yang kita tabung adalah energy negative maka Allah akan mencairkan energy negative juga, sebaliknya kalau yang ditabung energy positif Allah mencairkan dalam hal yang positif juga. Kalau kita mencoba untuk merenungi setiap apa yang kita dapatkan hari ini adalah hasil dari setiap perbuatan baik kita terhadap orang lain. Jadi tidak berlebihan kalau ada yang mengatakan kalau rejeki kita ada sama orang lain dan setiap harta yang kita miliki ada hak bagi orang lain. Karena itu berbagi dengan orang lain adalah salah satu perbuatan baik dan dengan berbagi berarti kita telah memberikan apa yang menjadi hak mereka sekaligus memperpanjang usia hidup kita di dunia.
Malang, 07 Agustus 2011
Gang 19 Kav. 7/7
0 komentar on Catatan Renungan Ramadhan 5 :
Posting Komentar