Buruknya Tata Ruang Bayangi Pilgub DKI

Landscape kota Jakarta dipotret disejumlah titik menunjukan tata ruang kota yang berantakan, Rabu (29/2/2012). Antara pemukiman, sekolah, mall, pasar, jalanan, ruang hijau, baliho, apartemen, jalanan, semua saling sikut dan tidak mau mengalah. Beginilah salah satu pekerjaan besar bagi siapapun yang memenangi pemilihan Gubernur DKI pertengahan tahun ini.

Tumpang tindih tata ruang menjadi pekerjaan besar bagi siapapun yang memenangi pemilihan Gubernur pertengahan tahun ini. Sebab, buruknya tata ruang berdampak pada masalah sosial, transportasi, kriminalitas, sanitasi, pengaturan kependudukan, demografi hingga penanganan kebakaran.

Secara prosedural, pembangunan fisik selalu mengacu Tata Ruang dan Tata Wilayah (RT/RW) DKI Jakarta. Sayang, prosedur tersebut sering dilabrak dan menyalahi aturan.

Masyarakat diminta untuk memilih gubernur yang mempunyai konsep membangun Jakarta dengan cerdas, tidak hanya mengacu pada jargon politik sesaat.

Siapapun yang terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta 2012-2017, perlu memperbaiki tata ruang yang berantakan ini.

ZEE 01 Mar, 2012