Lebih Irit Dari Bebek Dan Skutik
Ngelanjutin bahasan minggu lalu soal bekti (bebek ber-CVT): Honda Revo Techno AT PGM-Fi, kali ini kita coba lebih dekat dengan teknolgi serta fitur-fiturnya. Serta kemungkinan-kemungkinan untuk meng-upgrade performa mesinnya.
Menurut bagian technical service PT AHM, mesin CV-Matic Revo AT ini mengusung teknologi EFT (efficient & low friction technology) seperti Absolute Revo. "Teknologi ini terdiri dari pemakaian piston bertekstur guna mereduksi gesekan saat piston bekerja, ring piston yang tipis, pelatuk klep pakai roller (roller rocker arm) serta offset cylinder," beber Endro Sutarno, instruktur training service AHM.
Maksud offset cylinder adalah kondisi di mana saat piston ada di titik mati atas (TMA), posisi big end di kruk as dirancang tidak segaris terhadap sumbu kruk as. Melainkan agak ke luar dikit. "Tujuan dirancang demikian untuk mengurangi gesekan piston dengan ruang silinder. Sasarannya sama, yaitu untuk mendapatkan efisiensi bahan bakar lebih irit," tukas Handy Hariko, head of technical service training departement AHM.
Makanya dengan semua teknologi penekan friksi tadi, ditambah pemakaian programed fuel injection (PGM-Fi) generasi ke-3 pada sistem bahan bakarnya, bikin konsumsi bensin bekti ini diklaim oleh Honda lebih irit dibanding jenis bebek maupun skutik yang mereka miliki.
"Dari hasil tes yang kami lakukan untuk pemakaian normal, konsumsi bensin Revo AT bisa mencapai 57,7 km/liter," bilang AS Tedjosiswojo, senior GM technical service division AHM saat perkenalan perdana motor ini kepada media di Planet Hollywood, Jl. Jend Gatot Subroto, Jaksel, Selasa (20/7) lalu. Sementara motor jenis bebek bertransmisi gigi otomatis yang dimiliki Honda, paling irit hanya sekitar 54,8 km/liter. Sedang skutiknya cuma tembus 44,2 km/liter.
Menurut bagian technical service PT AHM, mesin CV-Matic Revo AT ini mengusung teknologi EFT (efficient & low friction technology) seperti Absolute Revo. "Teknologi ini terdiri dari pemakaian piston bertekstur guna mereduksi gesekan saat piston bekerja, ring piston yang tipis, pelatuk klep pakai roller (roller rocker arm) serta offset cylinder," beber Endro Sutarno, instruktur training service AHM.
Maksud offset cylinder adalah kondisi di mana saat piston ada di titik mati atas (TMA), posisi big end di kruk as dirancang tidak segaris terhadap sumbu kruk as. Melainkan agak ke luar dikit. "Tujuan dirancang demikian untuk mengurangi gesekan piston dengan ruang silinder. Sasarannya sama, yaitu untuk mendapatkan efisiensi bahan bakar lebih irit," tukas Handy Hariko, head of technical service training departement AHM.
Makanya dengan semua teknologi penekan friksi tadi, ditambah pemakaian programed fuel injection (PGM-Fi) generasi ke-3 pada sistem bahan bakarnya, bikin konsumsi bensin bekti ini diklaim oleh Honda lebih irit dibanding jenis bebek maupun skutik yang mereka miliki.
"Dari hasil tes yang kami lakukan untuk pemakaian normal, konsumsi bensin Revo AT bisa mencapai 57,7 km/liter," bilang AS Tedjosiswojo, senior GM technical service division AHM saat perkenalan perdana motor ini kepada media di Planet Hollywood, Jl. Jend Gatot Subroto, Jaksel, Selasa (20/7) lalu. Sementara motor jenis bebek bertransmisi gigi otomatis yang dimiliki Honda, paling irit hanya sekitar 54,8 km/liter. Sedang skutiknya cuma tembus 44,2 km/liter.
Rocker arm sudah pakai bearing kayak di Absolute Revo dan Blade guna meminimalkan friksi mesin | Dilengkapi sistem dekompresi guna memudahkan start awal |
Ketebalan liner masih bisa di korter untuk pemakaian piston Kharisma standar atau oversize 0.50 buat kohar | Sistem pendingin ganda. Selain udara, juga ada pendingin olinya alias oil coller |
Pasalnya, pada bagian mesin sebelah kanan depan yang dekat blok silinder, tepatnya di cover mesin kedua buat penutup ruang sentrifugal, ditambahkan semacam oil cooler mini. Selain itu, embusan angin juga turut membantu mendinginkan ruang CV-Matic (mesin bagian kanan) lewat corong yang diposisikan di atas cover mesin kedua tadi.
"Saluran udara CV-Matic sengaja ditempatkan di atas agar mengurangi risiko masuknya air ke dalam ruang puli saat motor melintas di genangan air yang tinggi," jelas Handy lagi.
Nah, mengenai kemungkinan untuk meng-upgrade dapur pacunya, ada beberapa bagian bisa dijamah. Misal kalau mau naikin kompresi yang hanya 9,0 : 1 tanpa harus papas head, bisa mengganti piston bawaan pakai yang datar atau jenis hi-dome. Sebab ketika diperhatikan, ternyata kontur kepala piston Revo AT agak celong (cekung) ke dalam.
Selain itu, saat diukur ketebalan liner silindernya, mencapai 3,8 mm. Nah, untuk yang mau bore-up buat pemakaian harian dengan tetap pakai liner standar, jika minimal ketebalannya disisakan 2,5 mm, artinya bisa menggunakan piston berdiameter 52,4 mm milik Honda Karisma atau Supra X 125. Pakai yang oversize 0.50 (diameter piston jadi 52,9 mm) juga masih aman kok.
Sumber : OTOMOTIFNET
0 komentar on Teknologi :
Posting Komentar