Setiap moment menyimpan kesan yang mendalam, sebuah kesan yang benar-benar menjadi sesuatu yang membawa nilai yang mempererat kehidupan maupun memendam sejarah yang membanggakan dalam perjalanan waktu. Kisah yang tidak memudar melitasi zaman yang telah menempuh perjalanan yang membawa peradaban-peradaban yang memberi warna tertentu bagi kehidupan umat manusia. Cukup banyak rujukan yang menjadi dasar bagi umat manusia saat ini yang menyimpan kisah orang-orang yang membawa perubahan bagi kemajuan peradaban yang dicapai hingga saat ini. Banyak dari tokoh-tokoh pengubah wajah peradaban dan bertahan hingga saat ini adalah mereka yang mengubah wajah sejarah dengan menghembuskan roh spritual bagi kehidupan peradaban. Bagi mereka peradaban akan mencapai kedamaian ketika perilaku kehidupan telah mencapai tingkat pemahaman akan etika prilaku sosial. Berjuang menegakan kebenaran tentu bukan sesuatu yang mudah, lebih-lebih ketika masyarakat masih menghamba pada segala bentuk animisme dimana perlawanan terhadap kepercayaan nenek moyang mereka dianggap bentuk perlawanan terhadap Tuhan mereka dan perlawanan seperti adalah sebuah bencana.
Hidup ditengah komunitas yang masih mengagungkan kepercayaan leluhur yang menyesatkan tentu bukan sesuatu yang mudah bagi seorang pemuda seperti Isa Al-Masih sang juru selamat. Al-Masih mudah banyak mencurahkan hidupnya untuk mengubah kehidupan peradaban yang telah sesat dan kelam. Dia mempertaruhkan hidupnya dalam intimidasi dan teror dari bangsanya sandiri, hingga Dia sendiri menjadi korban penyaliban kesesatan kaumnya sendiri. Kebiadaban itu tidak berhenti hanya pada terbunuhnya Isa Al-Masih, tetapi murid-muridnya juga diancam dan mereka hidup dengan melakukan hijra ke negara lain, sebuah buku yang berjudul sejarah agama Kristen menyebutkan bahwa murid Isa Al-Masih bernama Mathius pasca terbunuhnya Isa Al-Masih menyelamatkan diri menuju Afrika.
Sebagai seorang tokoh reformasi yang mengubah wajah peradaban masyarakat dari matahari kesesatan menuju matahari kebenaran, adalah sesuatu yang wajar ketika umat kristen saat ini meryakan kelahiran sang Pahlawan kehidupan yang menghiasi namanya bukan hanya dalam kitab ajaran yang dibawahnya, tapi sekaligus menorehkan namanya dalam deretan aksara dua kitab agama besar, injil dan Alqur,an. Untuk merayakan kelahiran Isa Al-Masih Kristen mengabadikan dalam ucapan natal yang berasal dari bahasa latin yang artinya kelahiran. Namun yang terpenting bukanlah perayaan dari natalnya tapi makna yang terselip dalam perayaan makna natal itu sendiri. Pdt Jantje Kanipa, STh, Gembala Sidang Jemaat Gereja Kristen Nasarene Nehemia Abepura di Jayapura, mengungkapkan bahwa Makna utama dari perayaan Hari Natal adalah berdamai dengan diri sendiri dan juga dengan orang lain. "Artinya, sebelum seseorang berdamai dengan orang lain, terlebih dahulu orang itu harus bisa berdamai dengan dirinya sendiri."(Kompas.Com,9Desember 2011).
Merujuk pada ungkapan pendeta Jantje Kanipa, STh, saya sepakat bahwa berdamai dengan diri sendiri merupakan sebuah awal dalam penyebaran kedamaian-kedamaian dalam dunia yang lebih luas. Cahaya kedamaian yang terpancar dari diri seseorang akan memancar mencari kedamaian-kedamaian pada diri yang lain, kemudian kadamaian pribadi bersama kadamaian yang lain mengembara membawa pesan kedamaian yang lebih besar pada komunitas dengan skala yang lebih besar. Kedamaian tidak akan pernah tercipta sebelum bisa berdamai dengan diri sendiri, Napolen Hill dalam sebuah bukunya menceritakan tentang seorang pemudah tangguh yang mempunyai sebuah visi yang sangat mulia yaitu ingin mengubah dunia. Setelah mencoba beberapa kali ia menemukan betapa susahnya melukukan perubahan pada dunia. Dalam usia tua dia kemudian berpikir kalau mengubah dunia terlalu sulit kenapa saya tidak mengubah diri saya sendiri. Setelah mengubah dirinya sendiri yang tanpa kesulitan, kemudian ia mencoba mengubah keluarganya, kemudian mengubah lingkungannya. Kemudian dia berpikir bahwa betapa bodohnya dia, karena seandainya dia mengubah dnia dari dirinya sendiri maka tidak mungkin kalau diusianya yang tua dia telah mampu mengubah dunia.
Malang, 24 Desember 2011
0 komentar on Pesan Cinta Dan Damai Natal 2011 :
Posting Komentar