Seksinya Gadis Timor Leste Dalam Acara Dansa

Pembukaan acara dansa

Dansa adalah kegiatan yang membutuhkan pasangan dan pasangan lainnya sebagai penyemarak. Hampir semua jenis dansa punya sejarah sosialnya sendiri-sendiri. Slow waltz mulai dikenal pada pertengahan tahun seribu tuju puluhan di kalangan bangsawan Eropa. Slow waltz yang romantik merupakan keturunan dari Vienese waltz yang bertempo lebih cepat. Disamping itu Dansa sesungguhnya membutuhkan stamina yang tinggi, dan kelenturan tubuh yang prima agar lebih gesit dalam memainkan setiap gerakan dansa. Oleh karena itu kostum harus dipilih dengan cermat, agar nyaman dipakai, tidak menghalangi gerakan, tapi indah dipandang dan  tidak ‘nyabet’ ke kanan-kiri pada waktu melakukan gerakan berputar dengan cepat.

Selama ini saya hanya menyaksikan dansa dalam acara ditelevisi dan merasa seolah dansa bukan sesuatu yang menarik buat saya. Namun pada saat diajak oleh teman untuk menghadiri acara wisudah teman asal Timor Leste, saya merasa ada yang menghentak dalam diri saya untuk mencoba gerakan-gerakan dansa dan ternyata mempunyai nilai seni yang indah dalam balutan music Portu yang mendayu-dayu. Apalagi suasana songgoriti yang sejuk dan hening  membuat semua seolah larut dalam gerakan-gerakan dansa yang kadang gemulai dan sekali-sekali menghentak. Dan betapa indahnya gerakan-gerakan yang dimainkan oleh muda-mudi  Timor leste dengan balutan pakaian seksi baju you can see. 

Sebelumnya  telinga saya hanya terbiasa dengan hentakan music joget, lulo dan Malaya, sehingga agak sedikit asing dengan hentakan music portu dengan tempo  3/4 yang sedikit cepat sehingga tepat dengan gerakan dansa. Tapi lama-lama saya merasa asyik dengan musiknya dan menghayati permainan nada Musik Portu. Awalnya saya berpikir bahwa dansa begitu mudah untuk dimainkan karena musiknya mengantar pendengar pada gerakan spontan liukan dua kekiri dan kekanan sambil sesekali melakukan gerakan mundur. Tapi setelah mencoba gerakannya beberapa kali ternyata tidak semudah dugaan saya, dan setiap gerakan yang saya lakukan terasa kaku dan tidak selincah gerakan anak-anak timur leste. Mungkin kelincahan gerakan anak-anak timur leste dalam dansa karena factor kebiasaan sebagaimana orang-orang Sultra dalam melakukan gerakan-gerakan lulo yang telah membudaya.

Dari hasil perbincangan dengan teman asal timur leste saya tahu bahwa dansa telah membudaya dikalangan masyarakat timur leste. Bahkan dalam setiap acara rasanya kurang berkesan dan terasa hambar apabila tidak ada acara dansa. Sehingga adalah sesuatu yang wajib bagi masyarakat timor leste untuk menyisihkan waktu khusus buat dansa di sela-sela acara tertentu. Karena hanya dansalah yang membuat suasana acaranya jadi meriah, disamping itu mungkin saja dalam acara dansa seperti itu merupakan cara termuda bagi para pria untuk mencari pasangan sehingga acara dansa ini sangat digandrungi oleh kaum muda.

Terima kasih buat saudara Joaquin Belo dan Pak Claudio. 

Obrigado...

Feto Timor Mesak Bonita Deit...

Songgoriti, 08 Mei 2011