Suatu Waktu Di Surabaya



Selama ini setiap kali ke surabaya kesannya hanya sebatas numpang lewat saja sehingga tidak ada kisah yang sempat ditorehkan dalam setiap perjalanan kesana sebagai sebuah cerita yang suatu waktu akan mengingatkan saya bahwa ada kepingan episode masa silam yang indah yang pernah kuukir disana. Hari ini saat saya kesana pikiran dan perasaan saya biasa saja, saya tidak membayangkan kalau akan ada sesuatu yang luar biasa. Saat berangkat yang melintas dalam benak saya adalah panas, macet, debu dan lain sebagainya yang akan membuat saya mendongkol dan menggerutu selama berada disana. Dan benar, saat saya sampai disana apa yang ada dalam pikiran saya semuanya terbukti, dimana-mana penuh dengan antrian panjang kendaraan yang merangkak pelan.

Rasa dongkol itu perlahan-lahan sirna saat saya di ajak ketempat yang belum pernah saya tau sebelumnya. Tempat yang bagi saya bisa menguapkan gumpalan kekesalan saya sebelumnya, tempat yang bisa meneduhkan saat amukan amarah mulai merasuki. Hari ini saya merasa seolah memasuki dunia yang tidak seperti yang saya citrakan sebelumnya. Seorang teman telah membantuku membuat kepingan-kepingan episode indah dalam sebuah rangkaian peristiwa selama perjalanan saya hari ini. Sebelumnya saya tidak pernah tau dan tidak pernah membayangkan bahwa akan ada banyak hal menarik yang bisa saya dijumpai disana yang akan menjadi endapan-endapan rindu yang akan terus memanggil untuk kembali kesana. 

Terima kasih telah membantuku menyingkap kabut yang menutup keindahan setiap sudut kota Surabaya. Sebenarnya saya masih betah untuk berlama-lama disini untuk menyingkap keidahan-keindahan yang lain sebagai serpihan kisah yang suatu waktu akan saya susun menjadi kisah yang utuh dan setiap kali saya mengingat dan menceritakan kisah itu maka saat itu juga saya akan mengingat bahwa ada sosok yang telah berjasa dalam membantuku menyusun episode-episode silam waktu berada di kota ini. 



Surabaya, 31 Juli 2011

0 komentar on Suatu Waktu Di Surabaya :

Posting Komentar