Ketetapan Alam.

Setiap perjumpaan pasti ada perpisahan, pencapaian akhir biasanya dimulai dari awal. Setiap kehidupan pasti berakhir dengan kematian, dan sebelum menjadi dewasa tangan kita hanyalah kepalan dan cengkeraman lemah yang tidak berarti dan tidak cukup untuk menggenggam dunia. Kita harus cukup sabar menunggu sampai kemudian tangan kita menjadi kuat untuk menggenggam dunia. Semua kehidupan berjalan pada proses yang telah menjadi ketetapan alam, rumus-rumus alam adalah sebuah kepastian yang tidak akan termentahkan. Melawan dan merubah hukum yang sudah menjadi ketetapan alam sedikitpun akan menjadi sebuah bencana mengerikan. 

Proses alam adalah sebuah proses yang berjalan pada titik dan kalkulasi rasional yang tidak terbantahkan. Karena semua kehidupan berjalan pada kalkulasi rasional yang tidak terbantahkan maka untuk bertahan dari hukum-hukum yang menjadi ketetapan seseorang harus mampu mengkalkulasi hukum-hukum yang ada untuk kemudian merumuskan dan menyerasikan hukum yang tidak berbenturan dengan hukum sebelumnya. Dan banyak yang menjadi rumus-rumus temuan masa kini bukanlah proses untuk berlawanan dengan proses alam. Tapi hal ini hanya merupakan proses penyesuaian keselarasan dan harmonisasi antara hukum-hukum hasil ciptaan manusia dengan hukum alam, bukannya melawan ketetapan yang sudah menjadi hukum alam.

Kadang perilaku fanatisme pendewaan teknologi yang berlebihan membuat sebagian orang untuk mencoba melawan apa yang menjadi ketetapan alam. Usaha untuk mencoba melawan apa yang menjadi ketetapan alam ini bukan merupakan hal baru. Karena sejak hehidupan purba persoalan ini sudah menjadi pikiran umat manusia saat itu. Bahkan dunia pengobatan kuno sudah berusaha untuk melawan proses penuaan dan kematian. Hingga kehidupan para tabib cina kuno berusaha menemukan berbagai obat yang bisa membuat awet maupun obat yang bisa membuat seseorang agar bisa hidup abadi. Berbagai ramuan dicoba untuk diracik dalam hal untuk menemukan obat yang bisa mengantarkan seseorang pada kehidupan yang abadi. Hingga dimasa itu banyak orang berusaha menciptakan dan menemukan pil abadi.

Bahkan orang sekaliber jengis khan pun dimasa kejayaannya memerintahkan kepada para tabib bangsa mongol untuk menemukan obat yang bisa membuatnya agar bisa hidup abadi. Namun para tabib yang diperintah tidak ada satupun yang mampu meracik obat yang membuat hidup seseorang menjadi abadi. Hingga menjelang kematian jengis khan, untuk mewujudkan impian sang kaisar bengis yang memiliki kekuasan besar. Para tabib membuat sebuah pekuburan buat sang kaisar, dimana kuburan tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga mayat sang kaisar tidak membusuk dan hancur. Demi alasan itu maka dibuatkan sebuah kuburan dimana disekeliling kuburan tersebut dialiri air raksa langsung dari sumber mata air sehingga air raksa yang mengalir tanpa henti itu mengawetkan dan mampu menjaga jasad sang kaisar dari pembusukan dan kehancuran. 

Hingga saat ini semaju apapun teknologi yang dicapai oleh peradaban umat manusia saat ini belum ada satupun formula penemuan yang mampu mementahkan apa yang sudah menjadi ketetapan alam. Semua hanyalah proses perpaduan dan harmonisasi hukum-hukum saja. Proses harmonisasi hukum ini bukan bersifat mendominasi satu sama lain, tapi masing-masing berjalan beriringan diatas hukum masing-masing. Dan seandainya satu hukum mendominasi hukum-hukum yang ditetapkan sebelumnya maka akan ada satu hukum yang hancur. Karena itu hukum-hukum ciptaan pengetahuan yang berjalan hingga saat ini adalah sebuah hukum yang mampu mempertahankan harmonisasinya terhadap hukum alam. Hukum alam ini tidak hanya berjalan diatas rel yang bisa terrumuskan seperti dalam ilmu-ilmu eksakta, tapi proses ini juga berlaku dalam ranah ilmu-ilmu sosial.



Malang, 21 September 2011
Gang 19 Kav. 7/7

0 komentar on Ketetapan Alam. :

Posting Komentar